PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP MORAL ANAK
Pada massa kini banyak sekali acara-acara Televisi yang kurang baik, atau
perilaku yang menyimpang untuk di lihat oleh anak-anak apalagi keseharian mereka
lebih banyak melihat acara Televisi di bandingan kegiatan-kegiatan yang lainnya di sisi
lain kurangnya pengawasan dari orang tua seharusnya orang tua mengarahkan apa saja
yang boleh dilihat atau di toton. Perilaku dan pengalaman diukur dalam hood adult-
termasuk agresi, perilaku kriminal dan antisosial, kesehatan mental, dan
penyalahgunaan dewasa anak sendiri atau pasangan. (Gershoff, 2002)
jelas bahwa film-film yang bertema atau berisikan adegan-adegan kekerasan
khususnya yang disajikan televisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pembentukan dan peningkatan agresivitas pada sementara penontonnya, yakni penonton
dari kalangan anak-anak yang sering menyaksikan film-film bertemakan kekerasan
tersebut. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa intensitas menonton tayangan
mengandung kekerasan di televisi adalah jumlah waktu yang digunakan seseorang
untuk menonton program yang disiarkan melalui televisi yang memeperlihatkan adegan
agresi fisik seperti penggunaan senjata maupun tidak menggunakan senjata yang
mengakibatkan dirinya dan orang lain cidera dan atau meninggal dunia serta
mengakibatkan kerusakan pada benda, termasuk juga didalamnya memperlihatkan
adegan agresi verbal seperti mengancam lawan, mempermalukan, dan mencemooh
orang lain. (hutapea, 2010)
secara teoritik untuk menambah khazanah kepustakaan kajian sosial humaniora
tentang perspektif psikososial terhadap tayangan televisi khususnya yang mengandung
kekerasan dan dampaknya. Selain itu, diharapkan pula menjadi referensi bagi penelitian
yang lain yang relevan dengan permasalahan media massa secara praktis, diharapkan
dapat memberikan masukan kepada orang tua dan guru dalam memberikan dampingan
dan intervensi terkait keterkaitan intensitas menonton dengan agresivitas.
Demikian pula kepada pihak pengelola stasiun televisi sebagai pihak yang bertanggungjawab
terhadap program acara dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan
mempertimbangkan dimensi psikososial tayangan televisi bagi anak-anak. diketahui
bahwa antara stimulasi orang tua dan perkembangan sosial anak tidak terdapat
hubungan daan pengaruh. Semakin baik dan seringnya pemberian stimulasi pada anak
maka akan baik pula proses perkembangan anak sehingga tidak terhambat atau
terganggu proses perkembangannya. (cahyono, 2014)
cahyono, a. d. (2014). pengaruh sitmulasi orang tua terhadap perkembangan sosial anak usia
toddler. akp.
Gershoff, E. T. (2002). corporal punishment by parents and associated child behaviors and
experiences : a meta-analytic and theoretical review. psychological bulletin.
hutapea, b. (2010). studi korelasi intensitas menonton tayangan yang mengandung kekerasan
di televisi dengan perilaku agresif pada anak. ikon.
0 komentar:
Posting Komentar